Seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada kacamata dan lensa kontak, banyak orang mulai mencari alternatif yang lebih praktis dan permanen untuk memperbaiki penglihatan mereka. Laser-Assisted In Situ Keratomileusis (LASIK) adalah prosedur yang menawarkan solusi bebas kacamata dan lensa kontak dengan hasil yang cepat dan tingkat keberhasilan tinggi.
Menurut laporan American Refractive Surgery Council (ARSC), lebih dari 40 juta orang di seluruh dunia telah menjalani LASIK Mata, dengan tingkat kepuasan pasien mencapai 96%. Sementara itu, di Indonesia, semakin banyak klinik mata yang mengadopsi teknologi laser terbaru untuk meningkatkan akurasi dan keamanan prosedur.
Artikel ini akan membahas bagaimana prosedur LASIK dilakukan, keuntungannya dibandingkan dengan metode lain, siapa saja yang memenuhi syarat untuk LASIK, serta risikonya, agar pembaca dapat memahami apakah prosedur ini merupakan pilihan yang tepat.
Daftar Isi
Bagaimana LASIK Mata Bekerja?

LASIK adalah prosedur bedah refraktif yang bertujuan mengubah bentuk kornea untuk mengoreksi masalah penglihatan seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), dan mata silinder (astigmatisme).
Tahapan Prosedur LASIK
Prosedur LASIK berlangsung relatif cepat, sekitar 15-30 menit untuk kedua mata, dan dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
- Pemeriksaan Awal
Sebelum menjalani LASIK, pasien menjalani pemeriksaan menyeluruh untuk menilai ketebalan kornea, ukuran pupil, serta kondisi mata secara keseluruhan. - Pemberian Anestesi Tetes Mata
Untuk mencegah ketidaknyamanan selama prosedur, dokter akan memberikan anestesi dalam bentuk tetes mata. - Pembuatan Flap Kornea
Dokter menggunakan mikrokeratom atau laser femtosecond untuk membuat flap tipis di permukaan kornea, yang nantinya akan diangkat untuk memperbaiki bagian dalam kornea. - Pemodelan Kornea dengan Laser Excimer
Setelah flap diangkat, laser excimer akan membentuk ulang kornea agar cahaya dapat difokuskan dengan lebih baik ke retina. - Pengembalian Flap dan Pemulihan
Setelah pemodelan kornea selesai, flap dikembalikan ke posisinya semula tanpa perlu jahitan. Pemulihan awal biasanya hanya memakan waktu beberapa hari.
Keunggulan LASIK Dibandingkan Kacamata dan Lensa Kontak
LASIK menawarkan sejumlah keuntungan signifikan dibandingkan metode koreksi penglihatan konvensional.
1. Hasil Cepat dan Permanen
Sebagian besar pasien mulai merasakan peningkatan penglihatan dalam 24 jam setelah prosedur. Hasilnya juga bersifat permanen, sehingga tidak perlu mengganti kacamata atau lensa kontak secara rutin.
2. Efektif untuk Berbagai Gangguan Refraksi
LASIK dapat mengoreksi miopia hingga -12.00 dioptri, hipermetropia hingga +6.00 dioptri, dan astigmatisme hingga 6.00 dioptri, menjadikannya solusi yang lebih luas dibandingkan lensa kontak biasa.
3. Kenyamanan dalam Beraktivitas
Setelah LASIK, seseorang dapat melakukan aktivitas seperti berolahraga, berenang, hingga berkendara tanpa harus khawatir kacamata jatuh atau lensa kontak mengering.
4. Menghemat Biaya Jangka Panjang
Meskipun biaya LASIK relatif tinggi di awal, dalam jangka panjang, ini lebih hemat dibandingkan biaya akumulatif pembelian kacamata, lensa kontak, dan solusinya setiap tahun.
5. Teknologi yang Semakin Aman dan Akurat
Perkembangan teknologi seperti wavefront-guided LASIK dan laser femtosecond meningkatkan presisi, sehingga risiko komplikasi semakin rendah.
Siapa yang Bisa Menjalani LASIK?
Sebelum menjalani prosedur LASIK, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar hasilnya optimal.
Kriteria Pasien yang Cocok untuk LASIK
- Berusia 18 tahun ke atas, karena struktur mata sudah stabil.
- Memiliki ketebalan kornea yang cukup, yaitu minimal 500 mikron.
- Memiliki kelainan refraksi dalam batas yang bisa dikoreksi oleh LASIK.
- Tidak memiliki riwayat penyakit mata serius seperti glaukoma atau keratoconus.
Siapa yang Tidak Dianjurkan Menjalani LASIK?
LASIK tidak dianjurkan bagi individu dengan kondisi berikut:
- Wanita hamil atau menyusui, karena perubahan hormon dapat memengaruhi hasil operasi.
- Pasien dengan penyakit mata seperti glaukoma atau katarak.
- Orang dengan mata kering kronis (dry eye syndrome).
- Pasien dengan penyakit autoimun seperti lupus atau diabetes tidak terkontrol.
Efek Samping dan Risiko LASIK
Meskipun LASIK Mata umumnya aman, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, terutama dalam fase pemulihan.
Efek Samping yang Sering Terjadi
- Mata kering sementara, biasanya membaik dalam beberapa minggu.
- Sensitivitas terhadap cahaya, terutama di minggu-minggu awal.
- Silau atau penglihatan berbayang saat malam hari, yang akan berkurang seiring waktu.
Risiko Jangka Panjang yang Jarang Terjadi
Dalam kasus tertentu, pasien mungkin mengalami:
- Undercorrection atau overcorrection, yang dapat membutuhkan prosedur tambahan.
- Infeksi atau inflamasi, meskipun ini sangat jarang terjadi dengan teknologi modern.
Namun, dengan pemilihan dokter spesialis yang berpengalaman dan teknologi laser terkini, risiko efek samping dapat diminimalkan.
Apakah LASIK Pilihan yang Tepat?
LASIK merupakan solusi efektif, aman, dan permanen bagi mereka yang ingin bebas dari ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Dengan teknologi laser modern, prosedur ini menawarkan tingkat keberhasilan tinggi dan waktu pemulihan yang relatif cepat.
Namun, penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter mata spesialis agar mendapatkan pemeriksaan menyeluruh sebelum memutuskan untuk menjalani operasi ini. Memahami manfaat, risiko, serta kesiapan mata sebelum LASIK akan membantu memastikan hasil terbaik bagi penglihatan.