Rumah idaman dengan gaya arsitektur tentu menjadi impian banyak orang. Gaya arsitektur yang dimaksud adalah ciri khas dan budaya yang terkandung dalam sebuah desain. Gaya arsitektur dipengaruhi oleh waktu desain tertentu menjadi tren, di mana negara yang menggunakannya, agama apa yang dianut oleh masyarakatnya, dan musim apa yang ada di wilayah tersebut. pengaruh-pengaruh tersebutlah yang menyebabkan desain rumah berbeda-beda.
Untuk mendapatkan gaya arsitektur yang dibutuhkan harus pintar memilih jasa desain rumah yang berpengalaman. Terutama yang sudah menangani banyak gaya arsitektur baik masa ini maupun masa lampau.
Jika masih baru menentukan ingin seperti apa rumah idaman Anda, perlu membaca tulisan ini hingga selesai.
Daftar Isi
5 Jenis Gaya Arsitektur Pilihan Istana Anda
Gaya arsitektur atau konsep dari desain yang ada di Indonesia terdapat lima konsep. Dari kelima konsep ini Anda bisa menentukan satu konsep atau kombinasi dari beberapa konsep yang bisa diutarakan ketika datang ke jasa desain rumah. Konsep seperti apa yang bisa Anda pilih sebagai berikut:
1. Konsep Minimalis
Tren hidup minimalis sedang dilakukan banyak orang di masyarakat saat ini. Hidup minimalis sudah masuk ke berbagai aspek, dari fashion, makanan, hingga hunian.
Konsep minimalis pada hunian lebih mengurangi banyaknya sekat dalam rumah. Menerapkan desain yang simpel tapi elegan dan tidak ingin terlalu rumit. Seperti konsep sederhana yang nantinya tidak memerlukan banyak perabotan rumah. Sehingga rumah terasa lapang dan lebih mengedepankan kualitas dan fungsi dari ruangan.
Konsep minimalis sering digunakan untuk rumah yang memiliki lahan sempit. Konsep ini memberikan tampilan yang elegan dan istimewa. Meski tidak banyak ornamen tapi terlihat menyejukan. Konsep ini sering diterapkan oleh kalangan milenial.
2. Konsep Klasik
Rumah klasik mengambil konsep desain rumah tahun 80’an. Ciri khasnya rumahnya besar dan kesemuanya dibuat besar-besar dengan desain yang simetris. Terutama memiliki pilar yang tinggi menjulang dan besar, hal ini memperlihatkan kemegahan dan kekuasaan rumah tersebut.
Konsep klasik memiliki banyak ruangan yang melebihi fungsinya dan sangat luas. Jarak antara satu ruangan dengan lainnya bisa dilalui dengan lorong. Jendela rumah yang tinggi dan simetris menjadi ciri khasnya.
Konsep ini bisa diterapkan pada lahan yang luas. Eksterior klasik sangat mencolok mata karena dibuat besar/luas/tinggi. Sehingga siapapun yang melihat akan berdecak kagum. Diperlukan waktu yang lama untuk membangunnya dan biaya yang tidak sedikit. Karena membutuhkan bahan bangunan yang melebihi dari standar pada umumnya.
3. Konsep Modern
Gaya modern lebih mengedepankan fungsional dari bahan, bentuk, dan desain namun tetap terlihat mewah. Konsep modern lebih simpel menyesuaikan zamannya. Lebih tepatnya desain masa kini yang terus berganti-ganti.
Gaya modern banyak menggunakan lapisan transparan seperti jendela yang tinggi dan lebar. Dinding terbuat dari kaca, bisa lebih banyak kaca dalam ornamen rumahnya. Bahan untuk kusennya menggunakan stainless. Ada pilar rumah tapi fungsinya untuk penyangga rumah saja.
4. Konsep Mediterania
Gaya mediterania adalah gaya yang merujuk pada kerajaan Eropa tahun 80’an. Gaya ini lebih menyatu dengan alam sehingga banyak bahan alami untuk pembangunan. Seperti penggunaan berbagai macam batu. Penggunaan ornamen yang tebal dan melengkung pada dinding luarnya. Penggunaan pilar yang besar dan megah.
Rumah dengan konsep mediterania benar-benar mirip dengan istana. Karena warna yang digunakan seperti merah bata, cokelat, dan kuning tanah. Dinding dengan bata yang terbuka mengesankan istana jaman dulu. Hampir mirip dengan klasik, hanya saja rujukannya ke Eropa.
5. Konsep Kontemporer
Gaya kontemporer mirip dengan gaya modern. Hanya saja gaya ini merujuk pada tahun 40’an hingga 80’an. Konsep kontemporer dengan ciri khas fleksibel, variatif, dan inovatif. Gaya ini lebih menonjolkan keunikan yang tidak terpikirkan oleh masyarakat pada umumnya. Sehingga rumah-rumah dengan gaya kontemporer unik-unik.
Konsep kontemporer lebih mengedepankan variasi dari warna dan tekstur bahannya. Bahan pembangunan ini sering menggunakan semen, batu bata, batu, dan dinding kayu. Konsep ini sering digunakan untuk membangun ruko atau pasar.
Dari lima gaya arsitektur, Anda perlu memperhatikan di mana Anda tinggal, luas tanah yang akan dibangun, dan kemudahan dalam menemukan materialnya. Sehingga memudahkan Anda dan jasa desain rumah yang Anda percayakan dalam membangun rumah idaman Anda.