Berbicara bed pasien berarti juga berbicara tentang sakit. Siapapun orangnya pasti menghendaki untuk tetap berada dalam kondisi fit. Sayangnya, sakit kadang tetap menghampiri meskipun seseorang sudah berusaha untuk menyehatkan badannya.
Ketika sakit yang dialami sudah tergolong parah dan membutuhkan perawatan khusus, maka ia harus segera berobat ke Rumah Sakit. Beberapa orang yang berobat ke Rumah Sakit, terkadang harus berujung ke opname dan harus bersahabat dengan bed pasien yang ada.
Bed pasien atau tempat tidur Rumah Sakit 2 engkol lebih sering dijumpai pada pasien kelas 3. Tempat tidur Rumah Sakit 2 engkol ini bisa menekuk tubuh bagian atas dan lutut dari pasien. Meskipun bisa menekuk, tapi tempat tidur Rumah Sakit 2 engkol tetap jarang difungsikan.
Pasien lebih sering membiarkannya dalam posisi default yang membuat tubuhnya tetap lurus. Hal ini dikarenakan untuk merubah posisi tempat tidur rumah sakit 2 engkol masih dibutuhkan tenaga manual dan tidak bisa dilakukan secara mandiri.
Jika pun ada orang yang menunggui pasien, belum tentu dia mampu untuk mengubah setting dari tempat tidur Rumah Sakit 2 engkol ini. Selain cukup memakan waktu, pasien juga belum tentu nyaman dengan posisi tempat tidur Rumah Sakit 2 engkol yang di rubah tadi.
Persoalan tentang bed pasien ini bukan hanya menjadi urusan pihak Rumah Sakit. Pasalnya, ada juga pasien yang seharusnya opnam tapi meminta untuk dirawat di rumah saja. Melakukan perawatan di rumah terkadang menjadi jalan terbaik.
Ada kondisi dimana seseorang ingin selalu berada dekat dengan seluruh anggota keluarganya setiap saat. Dan itu hanya bisa dia dapatkan ketika berada di rumah. Rumah Sakit memang cukup membosankan ketika hanya sendirian di sana.
Tidak semua anggota keluarga diizinkan untuk menjenguk di waktu yang bersamaan. Hal inilah yang justru membuat pasien semakin drop, karena merasa kurang diperhatikan. Jika diperbolehkan dokter untuk melakukan rawat jalan, sebaiknya pasien dirawat di rumah.
Bagaimanapun juga kebutuhan psikologis yang terpenuhi akan membantu kesembuhan pasien lebih cepat. Dengan terpenuhinya kebutuhan akan rasa kasih sayang dari orang-orang terdekat, maka lumbung kasih sayangnya pun akan segera terisi penuh.
Setelah ia terisi penuh, maka tubuhnya akan menghasilkan hormon-hormon bahagia yang membuatnya lebih optimis untuk cepat pulih. Hal ini akan jauh lebih efektif untuk kesembuhannya daripada memilihkan RS termahal tapi tidak ada perhatian dari keluarganya.
Daftar Isi
Tips Memilih Bed Pasien
Demi pemenuhan lumbung kasih sayangnya inilah, Anda juga harus mengetahui cara memilih bed pasien yang nyaman untuk si pasien. Berikut ini beberapa tips yang perlu Anda ketahui untuk mendapatkan bed pasien terbaik.
1. Distributor Terpercaya
Untuk urusan yang berkaitan dengan hal-hal sepele saja Anda menyerahkannya pada orang-orang kepercayaan. Apalagi jika berkaitan dengan urusan sepenting pemilihan bed pasien yang nyaman.
Tentunya Anda harus memilih distributor terpercaya yang memiliki rekam jejak baik. Penelusuran rekam jejak atas barang dan pelayanan darinya perlu Anda pertimbangkan agar mendapatkan yang terbaik.
2. Bed Anti Decubitus
Pilihlah bed anti decubitus untuk meminimalisir terjadinya luka pada bagian tubuh tertentu akibat tekanan yang diberikan oleh matras karena berbaring yang terlalu lama.
Terlalu lama berbaring dapat menyebabkan luka decubitus yang membuat bagian tubuh menjadi rusak dan meradang. Itu sebabnya kenapa pasien rawat inap sering kali meminta untuk diajak keluar kamar dan menikmati pemandangan di luar.
Bagi Anda yang pernah merasakan opname di Rumah Sakit tentu mengetahui betapa tidak nyamannya ketika dipaksa harus terus istirahat. Terlebih lagi jika saat itu Anda tidak mampu untuk berdiri ataupun duduk. Mau tidak mau Anda harus terus berbaring.
Terlalu lama berbaring berpotensi menimbulkan luka pada bagian tubuh yang mengalami tekanan dalam jangka waktu lama. Tekanan besar dari matras menyebabkan darah yang mengandung nutrisi untuk menjangkau sel menjadi terhambat. lalu sel rusak dan mati.
Area luka decubitus ini bergantung kepada posisi berbaring yang terlentang atau menyamping. Biasanya ulkus decubitus muncul di bagian belakang kepala, telinga, tulang belikat, siku, pantat, panggul, lutut, dan tumit,
Area tubuh yang membungkus tulang dan tulang rawan lebih rentan untuk mengalami ulkus decubitus apalagi jika kulit berada dalam kondisi lembab dan mendapatkan gesekan.
3. Material Matras
Sebelum mencari berbagai referensi mengenai bed pasien, Anda harus mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan pihak Rumah Sakit mengenai jenis dan material matras yang dibutuhkan oleh si pasien.
Setiap pasien tentu memiliki kondisinya masing-masing yang membuat kebutuhannya bisa saja berbeda dengan pasien pada umumnya. Untuk itu, mengkonsultasikan adalah cara paling tepat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi si pasien agar cepat sembuh.
Penentuan material matras ini juga berkaitan erat dengan pemilihan distributor terpercaya. Jika distributor bed pasien ini sudah terkenal dengan kualitas barang dan pelayanan terbaiknya, maka Anda tidak perlu meragukannya lagi.
Pemilihan material matras bed pasien ini sangat penting diperhatikan, terutama jika ia memiliki alergi terhadap bahan-bahan tertentu. Kesalahan pemilihan yang menstimulus alerginya justru akan membuatnya semakin tidak nyaman.
4. Tiang Infus
Selain bed pasien, Anda juga harus memperhatikan beberapa perlengkapan pasien yang sekiranya harus dibeli bersamaan dengan perangkat lainnya. Misalnya saja seperti tiang infus.
Kebutuhan tiang infus seolah menjadi satu kesatuan dengan bed pasien bagi mereka yang harus di opname ataupun bagi mereka yang lebih menghendaki rawat jalan. Meskipun perawatan di rumah, tapi Anda tetap harus memilihkan tiang infus yang fleksibel.
Ada saat dimana mungkin si pasien ingin melakukan suatu aktivitas yang membuatnya harus melakukan perpindahan. Perpindahan posisi yang harus selalu membawa infus kemanapun ia pergi ini akan menyulitkannya jika tanpa tiang infus yang fleksibel.
Tidak mungkin seseorang mampu bertahan lama memegangi infus dimana posisinya sharus elalu berada jauh lebih tinggi di atas tangannya. Untuk itulah dia membutuhkan tiang infus yang dilengkapi roda agar infus mengalir normal dan darah tidak mengalir ke saluran infus.
5. Cek Kelengkapan
Setelah pesanan tiba di rumah, maka ceklah satu persatu sparepart dari bed pasien, tiang infus, dan perlengkapan lainnya yang Anda beli. Ada baiknya jika Anda video-kan barang pesanan tersebut ketika akan membuka dan saat merangkainya.
Bisa saja video ini nantinya akan membantu Anda ketika melakukan komplain. Ataupun sebagai dokumentasi, barangkali ada bagian yang terlewatkan ketika merangkainya. Dengan adanya video, maka Anda bisa mengevaluasi setiap halnya.
Demikianlah tips memilih bed pasien yang bisa Anda lakukan. Yang paling utama dari seluruh tips tersebut yaitu konsultasi dokter dan pilihlah distributor terpercaya.
Untuk pembelian bed pasien ini bisa Anda lakukan di link ini.